Orangtua sering kali berharap anak-anak mereka menjadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, dan sukses di masa depan. Harapan itu sering kali disampaikan dengan penuh kasih sayang. Namun, jarang sekali kita mendengar anak-anak mengungkapkan harapan mereka yang sama terhadap orangtua mereka. Anak-anak sering memendam keinginan untuk memiliki orangtua yang tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup mereka, tetapi juga menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan.

Sebagai orangtua, kita sering terfokus pada tanggung jawab untuk menyediakan sandang, makan, dan papan bagi anak-anak. Tentu saja, itu adalah hal yang penting. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa peran kita jauh lebih besar dari sekadar memberikan kebutuhan material. Tugas utama kita adalah menjadi teladan yang baik, yang bisa mengajarkan nilai-nilai hidup yang benar, menuntun mereka dengan penuh kasih sayang, dan memberi mereka contoh dalam setiap tindakan dan keputusan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk melaksanakan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu.” (Q.S. Taha: 132)

Dalam ayat ini, Allah mengingatkan orangtua untuk mendidik keluarganya dengan baik, termasuk dalam mendidik anak-anak untuk beribadah, karena itu merupakan bagian dari tanggung jawab orangtua.

Saat menghadapi tantangan dalam mendidik anak, kita harus lebih introspektif dan tidak terburu-buru menyalahkan anak. Cobalah untuk melihat ke dalam diri kita sebagai orangtua. Apakah kita sudah mendidik mereka dengan cara yang benar? Apakah kita sudah menunjukkan dengan jelas apa yang kita harapkan dari mereka? Kita harus sadar bahwa pengaruh kita terhadap anak-anak sangat besar. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kita harus memastikan bahwa kita memberi contoh yang baik, baik dalam cara kita berbicara, bertindak, maupun dalam nilai-nilai yang kita anut. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang pemimpin adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Cara terbaik untuk mensyukuri memiliki anak yang taat adalah dengan menjadi orangtua yang taat terlebih dahulu. Taat dalam hal apa? Taat kepada nilai-nilai yang benar, taat dalam mendidik anak dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, serta taat dalam berdoa untuk kebaikan mereka. Ketika kita menunjukkan keteladanan yang baik, anak-anak akan lebih mudah mengikuti langkah kita.

Sebagai orangtua, kita juga harus selalu mendukung anak-anak kita dalam setiap perjuangan mereka, terutama dalam menambah ilmu. Jika anak kita sedang menuntut ilmu di pesantren, kita harus memberikan doa yang tulus agar mereka semakin semangat dan betah dengan berbagai tantangan yang mereka hadapi. Proses belajar di pesantren memang penuh dengan ujian, baik fisik maupun mental, namun kita harus terus mengingatkan mereka bahwa setiap perjuangan tersebut akan membuahkan hasil yang luar biasa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga.” (H.R. Muslim)

Di sisi lain, guru juga memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak kita, terutama di pesantren. Sinergi antara orangtua dan guru sangat diperlukan agar proses pendidikan berjalan dengan baik. Orangtua harus berkolaborasi dengan guru untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. Kerjasama ini sangat krusial untuk memastikan anak mendapatkan pendidikan yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga moral dan spiritual.

Doa orangtua memiliki kekuatan yang luar biasa. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian. Doakan mereka agar tetap semangat dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses belajar dan berkembang. Kehadiran dan doa kita sebagai orangtua adalah bagian besar dari kekuatan yang mereka butuhkan untuk terus maju. Begitu pula, dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh para guru akan sangat membantu mereka dalam mengatasi rintangan di sepanjang perjalanan belajar mereka.

Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Tahlyah wat Targhib yang menjelaskan pentingnya peran orangtua dalam mendidik anak:

“Orang yang mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan keteladanan adalah orang yang memberi jalan bagi anaknya menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.”
(Al-Tahlyah wat-Targhib, Juz I, halaman 58)

Semoga kita semua bisa menjadi orangtua yang tidak hanya memberi sandang, makan, dan papan, tetapi juga menjadi teladan yang baik bagi anak-anak kita, terutama mereka yang tengah menimba ilmu di pesantren. Dengan sinergi antara orangtua, guru, dan doa yang tulus, kita bisa menciptakan generasi yang cerdas, taat, dan penuh budi pekerti. Aamiin.