PENTAS PERDANA TAPI MEMUKAU Pentas Mahakarya Santri Manba’ul Hidayah 2025 Pentas perdana yang berlangsung memukau ini menjadi bukti bahwa santri Manba’ul Hidayah memiliki potensi besar untuk berkembang dalam berbagai bidang, termasuk seni dan kreativitas. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari penyelenggaraan yang lebih luas, lebih matang, dan lebih kuat nilai dakwahnya pada tahun-tahun berikutnya. Semangat para santri yang terpancar dalam setiap penampilan menjadi simbol tumbuhnya generasi yang percaya diri, berakhlak, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat. Pentas Mahakarya Santri Manba’ul Hidayah 2025 menjadi penampilan perdana yang berhasil mencuri perhatian dan menghadirkan kejutan artistik dari para santri. Bertempat di halaman Pondok Pesantren Manba’ul Hidayah pada Senin, 24 November 2025, acara yang dimulai sejak pukul 07.15 WIB ini berlangsung meriah dengan dukungan penuh santri MTs dan MA Manba’ul Hidayah. Momentum ini menjadi ruang ekspresi yang tidak hanya menunjukkan bakat, tetapi juga menggambarkan semangat kebersamaan dan budaya apresiasi di lingkungan pesantren. Acara resmi dibuka oleh Bapak Hairul Alim, S.Pd, selaku Kabid Pendidikan Yayasan Sumber Hidayah, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya seni sebagai media dakwah, motivasi, dan penguatan karakter santri dalam menghadapi tuntutan zaman. Beliau juga berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melibatkan santri mukim, tetapi juga siswa reguler, sebagai langkah memperluas ruang berkarya dalam lingkungan pendidikan pesantren. Kehadiran para guru semakin menegaskan dukungan moral dan komitmen dalam membimbing perkembangan potensi para santri. Beragam penampilan mewarnai panggung, mulai dari seni islami, pembacaan karya, retorika, hingga pertunjukan kreatif yang mencerminkan keberanian berekspresi. Koordinator kegiatan, Nuzulul Alief Rifky, S.E, menjelaskan bahwa pentas ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana pembentukan akhlak, kedisiplinan, dan kepemimpinan santri. Sejalan dengan itu, Akhmad Khusni Mubarok, S.Pd, selaku Kepala Kepondokan, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan tradisi edukatif yang terus dikembangkan untuk menciptakan atmosfer belajar yang hidup dan bernilai pembinaan karakter.