
Program santri terbaru, majelis santri mulai diberlakukan pada (29/08/24) tepatnya pada ba’da isya setelah kegiatan burda. Kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan tawasul, yasin, tahlil, do’a bersama dan tausiah singkat di sertai oleh mc yang tentu senantiasa di dampingi oleh pembimbing, ustadz achmad quraisy atau lebih dikenal dengan panggilan ustadz roy, selaku penanggung jawab dan penyelenggara program majelis santri.
Jadwal program majelis santri dilakukan secara berurut pada setiap kamar seminggu sekali dengan dikoordinasikan oleh pendamping kamar dan diikuti para santriwan dan santriwati yang sudah mendapat tugasnya masing masing pada setiap kamar dari jenjang Madrasah Tsanawiyah Sampai Madrasah Aliyah. Rangakaian acara tersebut tidak hanya diisi dengan pembacaan tawasul, yasin, tahlil, do’a dan tausiah, akan tetapi kegiatan tersebut juga menjadi wadah serap aspirasi santri, diantara isi kegiatan diakhir yaitu tukar pendapat pendapat, keluhan, saran dan harapan yang ingin dilakukan untuk sekolah di pondok pesantren tercinta ini.
Ustadz Roy menyampaikan bahwa program majelis santri akan menjadi program tetap pondok pesantren manbaul hidayah, dengan harapan para santriwan dan santriwati menjadi terbiasa memimpin sebuah kegiatan dimasyarakat.
“ Program tersebut di selenggarakan dengan tujuan mempersiapkan mental para santri agar dapat terbiasa saat terjun ke lingkungan masyarakat dan kegiatan ini juga menjadi wadah untuk dapat berkomunikasi lebih dekat dengan para santriwan santriwati sehingga dapat berdiskusi dan berpendapat bersama. Artinya kegiatan ini sebagai bentuk penyaluran mental health dan mental Leader ” Ungkap ustadz achmad quraisy saat program berlangsung.
Kamar fatimah, menjadi kamar perdana untuk program ini. program tersebut sangat disambut dengan baik dan dinanti nantikan oleh anak kamar fatimah sebagai percobaan pertama.
“Menurut saya program ini memiliki banyak manfaat, kami jadi lebih dapat terbuka, kami secara tidak langsung dilatih menjadi berani bicara di depan umum, tidak langsung dengan masyarakat tapi dimulai dari teman teman kami sendiri. “ Ucap kakak Nadia selaku pendamping kamar fatimah.
Pada sesi serap aspirasi atau bisa disebut dengan curhat santri “seblum kami mondok di pondok pesantren manba’ul hidayah, kami belum merasakan kegiatan seperti ini dan ini sangat menunjang pada perkembangan kami meskipun ada sedikit banyak rasa dan mental belum siap dan jantung selalu deg-deg-an. Kami kamar Fatimah sangat mendukung dengan kgeiatan ini untuk dijadikan program wajib” Tutur asia santri kelas IX asal batu aji
Program majelis menjadi harapan, agar santri dapat mengasah kemampuan memimpin dan bermusyawarah, di mulai dari lingkungan kecil sekolah hingga nanti dapat terjun langsung ke lingkungan masyarakat.
( Batam, 30/08/24 ) Ranaya_iffa IX